PERBEDAAN SKALA NYERI HAID (DISMENORE) PRIMER REMAJA PUTRI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KOMPRES DINGIN

Candra Dewi, Ni Komang Kristina (2025) PERBEDAAN SKALA NYERI HAID (DISMENORE) PRIMER REMAJA PUTRI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KOMPRES DINGIN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Kebidanan 2025.

	Text (Skripsi 2025) HALAMAN JUDUL SKRIPSI.pdf Download (871kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI.pdf Download (217kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB II TINJAUAN PUSTAKA SKRIPSI.pdf Download (332kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB III KERANGKA KONSEP SKRIPSI.pdf Download (228kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB IV METODE PENELITIAN SKRIPSI.pdf Download (388kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB V SKRIPSI.pdf Download (373kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB VI SIMPULAN DAN SARAN SKRIPSI.pdf Download (182kB)
	Text (Skripsi 2025) DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI.pdf Download (196kB)
	Text (Skripsi 2025) LAMPIRAN SKRIPSI.pdf Download (1MB)

Abstract

PERBEDAAN SKALA NYERI HAID (DISMENORE) PRIMER REMAJA PUTRI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KOMPRES DINGIN STUDI DILAKUKAN PADA REMAJA PUTRI KELAS VII DI SMP N 1 KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI ABSTRAK Dismenore primer merupakan keluhan yang sering terjadi pada remaja putri yang menyebabkan peningkatan pada remaja. Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 107.673 (64,25%). Angka kejadian dismenore dialami oleh 60% - 75% remaja. Dilaporkan 30% - 60% remaja wanita yang mengalami dismenore pada kalangan 7% - 15% tidak pergi ke sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skala nyeri haid (dismenore) primer remaja putri sebelum dan sesudah diberikan kompres dingin. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan sampel sebanyak 49 responden. Instrumen penelitian menggunakan Numerical Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi kompres dingin dengan ice bag yang berisi ice tube dengan suhu 15-18 derajat celcius selama 10 menit diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda 5 menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri sebelum intervensi sebesar 7,49 menurun menjadi 2,41 setelah intervensi. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai Z= - 6,182 dan p-value= <0,001 (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan skala nyeri yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan seluruh responden mengalami penurunan skala nyeri. Kesimpulannya, kompres dingin efektif menurunkan skala nyeri haid (dismenore) primer sehingga dapat digunakan sebagai terapi alternatif yang praktis dan non invasif untuk menangani nyeri haid pada remaja putri. Kata kunci : dismenore primer, remaja putri, kompres dingin, skala nyeri DIFFERENCES IN MENSTRUAL PAIN INTENSITY (PRIMARY DYSMENORRHEA) IN ADOLESCENT GIRLS BEFORE AND AFTER COLD COMPRESS INTERVENTION STUDY CONDUCTED AT SMP NEGERI 1 KINTAMANI, BANGLI REGENCY ABSTRACT Primary dysmenorrhea is a common complaint in adolescent girls that causes an increase in adolescents. The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is 107,673 (64.25%). The incidence of dysmenorrhea is experienced by 60% - 75% of adolescents. It is reported that 30% - 60% of female adolescents who experience dysmenorrhea in the 7% - 15% range do not go to school. This study aims to determine the difference in menstrual pain intensity (primary dysmenorrhea) in adolescent girls before and after the application of a cold compress. The research design employed was a pre- experimental approach with a one-group pretest-posttest design. Sampling was conducted using non-probability sampling techniques, with 49 respondents. The research instrument utilized the Numerical Rating Scale (NRS) to assess pain intensity before and after the cold compress intervention. The cold compress was applied using an ice bag containing ice tubes at a temperature of 15–18°C for 10 minutes, administered twice with a 5-minute interval. The results indicated that the average pain intensity before the intervention was 7.49, which decreased to 2.41 after the intervention. The Wilcoxon test revealed a Z-value of -6.182 and a p-value of <0.001 (p<0.05), indicating a significant difference in pain intensity before and after the intervention, with all respondents experiencing a reduction in pain intensity. In conclusion, cold compresses are effective in reducing menstrual pain intensity (primary dysmenorrhea) and can serve as a practical and non-invasive alternative therapy for managing menstrual pain in adolescent girls. Keywords: Primary dysmenorrhea, adolescent girls, cold compress, pain scale

Actions (login required)

View Item