ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI BANJAR DANGIN PANGKUNG KABUPATEN TABANAN

Aryanto, Pande Gede Angga Gustina (2025) ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI BANJAR DANGIN PANGKUNG KABUPATEN TABANAN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2024.

	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) Halaman Depan.pdf Download (604kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) BAB I Pendahuluan.pdf Download (201kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (316kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) BAB III Metode Penyusunan Karya Ilmiah.pdf Download (246kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) BAB IV Laporan Kasus Kelolaan Utama.pdf Download (647kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) BAB V Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (231kB) | Request a copy
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) BAB VI Penutup.pdf Download (167kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) Daftar Pustaka.pdf Download (165kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2024) Lampiran-lampiran.pdf Download (1MB)

Abstract

CARE FOR UNSTABLE BLOOD GLUCOSE LEVELS IN PATIENTS SUFFERING FROM TYPE 2 DIABETES MELLITUS USING AUTOGENIC RELAXATION THERAPY IN BANJAR DANGIN PANGKUNG, TABANAN DISTRICT Pande Gede Angga Gustina Aryanto Denpasar Ministry of Health Nurse Professional Study Program Email : pandeangga020@gmail.com ABSTRACT A lifestyle that is not good for maintaining health can cause disease, namely diabetes mellitus. The aim of this study was to analyze nursing care for unstable blood glucose levels in diabetes mellitus patients with autogenic relaxation therapy. The research method used is descriptive with case studies. 2. The research subjects were Ny. MR and Ny. MP who suffer from type 2 diabetes mellitus. During the assessment, it was discovered that Ny. MR complained of getting tired easily, frequently thirsty, urinating at night and a GDS of 300 mg/dL. During the assessment, Ny. MP complains of getting tired quickly when doing activities, increasing thirst, irregular eating patterns. Ny. MP also said that she had a history of HT and type 2 diabetes mellitus. The nursing diagnosis that emerged was instability of blood glucose levels related to insulin resistance. The intervention provided is management of hyperglycemia (action, observation, education regarding diabetes management and autogenic relaxation therapy once a day for 3 consecutive days with a duration of 15-20 minutes. Implementation iscarried out in 3 visits with management of hyperglycemia, autogenic relaxation therapy once . Evaluation showed that both patients felt relaxed, and there was adecrease in GDS in Ny. MR from 300 mg/dl to 264 mg/dl while in Ny. MP from 220 mg/dl to 170 mg/dl which changes sympathetic dominant physiology to parasympathetic dominant. Suggestions for Prolanis program holders in Tista Village, autogenic relaxation therapy is used as a reference in lowering blood glucose. Keywords: Blood glucose instability, autogenic relaxation ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI BANJAR DANGIN PANGKUNG KABUPATEN TABANAN Pande Gede Angga Gustina Aryanto Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Denpasar Email : pandeangga020@gmail.com ABSTRAK Gaya hidup yang tidak baik daam menjaga kesehatan dapat menimbulkan penyakit yaitu diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asuhan keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus dengan terapi relaksasi autogenik. Metode penelitian yaitu deskriptif dengan studi kasus. 2 Subjek penelitian adalah Ny.MR dan Ny.MP yang menderita diabetes melitus tipe 2. Pada pengkajian didapatkan Ny.MR mengeluh mudah lelah, sering haus, BAK pada malam hari dan GDS 300 mg/dL. Sedangkan pengkajian didapatkan Ny.MP mengeluh cepat lelah saat beraktivitas, rasa haus meningkat, pola makan tidak teratur. Ny.MP juga mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat HT dan diabetes melitus tipe 2. Diagnosis keperawatan yang muncul yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin. Intervensi yang diberikan yaitu pemberian manajemen hiperglikemia (tindakan,observasi, edukasi mengenai penatalaksanaan diabetes dan terapi relaksasi autogenik sekali sehari selama 3 hari berturut-turut dengan durasi 15-20 menit. Implementasi dilakukan 3 kali kunjungan dengan pemberian manajemen hiperglikemia, terapi relaksasi autogenik 1 kali sehari. Evaluasi yang didapatkan kedua pasien merasa rileks, dan adanya penurunan GDS pada Ny.MR dari 300 mg/dl menjadi 264 mg/dl sedangkan Ny.MP dari 220 mg/dl menjadi 170 mg/dl. Relaksasi autogenik dapat menurunkan glukosa darah karena dapat menimbulkan respon emosi dan efek menenangkan yang mengubah fisiologi dominan simpatis menjadi dominan sistem parasimpatis. Saran bagi pemegang program prolanis di Desa Tista terapi relaksasi autogenik dijadikan salah satu referensi dalam menurunkan glukosa darah. Kata kunci : Ketidakstabilan glukosa darah, relaksasi autogenik

Actions (login required)

View Item