GAMBARAN FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSKESMAS KINTAMANI VI TAHUN 2025

Selpiani, Ni Wayan (2025) GAMBARAN FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSKESMAS KINTAMANI VI TAHUN 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Kebidanan 2025.

	Text (Skripsi 2025) HALAMAN DEPAN.pdf Download (466kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (132kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (191kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB III KERANGKA KONSEP.pdf Download (136kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Download (179kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB V PEMBAHASAN.pdf Download (194kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (92kB)
	Text (Skripsi 2025) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (130kB)
	Text (Skripsi 2025) LAMPIRAN LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

Abstract

VERVIEW OF RISK FACTORS STUNTING IN TODDLER IN THE WORKING AREA OF THE REGIONAL TECHNICAL IMPLEMENTATION UNIT KINTAMANI VI HEALTH CENTER IN 2025 ABSTRACT Stunting is a growth disorder which causes long-term complications in health and increases morbidity and mortality. The purpose of this study was to determine the description of risk factors for the occurrence of stunting in toddlers. This type of research is quantitative descriptive. Sample in this study was 54 mothers who had stunted toddlers. Primary data obtained using an interview guideline instrument related to the provision of complementary foods for breast milk that had been tested for validity and reliability. Secondary data from toddler cohorts and maternal and child health books. Data analysis used univariate descriptive. The majority of toddler birth weight factors were in the normal category, as many as 43 people (79.6%). Risk factor for the history gave exclusive breastfeeding, as many as 39 people (72.2%). The risk factor for the history of providing complementary foods for breast milk in the right category, as many as 35 (64.8%). The risk factor for upper arm circumference during pregnancy, to be mostly not chronic energy deficiency as many as 46 people (85.2%). It is hoped the health center and midwives will be more careful in screening risk factors stunting and pregnant women. Activelyapproaching community leaders to reduce the number stunting in each village. Keywords: risk factors, stunting, toddler GAMBARAN FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSKESMAS KINTAMANI VI TAHUN 2025 ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang menyebabkan komplikasi jangka panjang pada kesehatan dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor risiko kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kintamani VI tahun 2025. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 54 ibu yang memiliki balita stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kintamani VI. Jenis data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh menggunakan instrumen pedoman wawancara terkait pemberian MP-ASI yang telah diuji validitas dan reliabilitas serta data sekunder dari kohort balita dan buku KIA. Analisis data menggunakan deskriptif univariat. Hasil penelitian menunjukkan faktor berat badan lahir balita sebagian besar didapatkan kategori normal sebanyak 43 orang (79,6%). Berdasarkan faktor risiko riwayat pemberian ASI Eksklusif sebagian besar responden memberikan ASI Eksklusif sebanyak 39 orang (72,2%). Faktor risiko riwayat pemberian MPASI didapatkan sebagian besar termasuk kategori tepat dalam memberikan MPASI sebanyak 35 (64,8%). Faktor risiko LiLA saat ibu hamil didapatkan sebagian besar tidak KEK sebanyak 46 orang (85,2%). Diharapkan pihak puskesmas dan bidan agar lebih cermat dalam melakukan skrining faktor risiko stunting baik pada calon pengantin maupun ibu hamil dan aktif melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat untuk menurunkan angka stunting di masing-masing desa. Kata kunci : faktor risiko, stunting, balita

Actions (login required)

View Item