ASUHAN KEPERAWATAN NAUSEA DENGAN AROMATERAPI INHALASI PEPPERMINT PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG GOPALA RSD MANGUSADA

Santidewi, Ni Putu Sekar (2025) ASUHAN KEPERAWATAN NAUSEA DENGAN AROMATERAPI INHALASI PEPPERMINT PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG GOPALA RSD MANGUSADA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan Tahun 2025.

	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners) Halaman Depan.pdf Download (676kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB I Pendahuluan.pdf Download (116kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (166kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama.pdf Download (96kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB IV Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (110kB) | Request a copy
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB V Penutup.pdf Download (14kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (172kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Lampiran-Lampiran.pdf Download (2MB)

Abstract

ASUHAN KEPERAWATAN NAUSEA DENGAN AROMATERAPI INHALASI PEPPERMINT PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG GOPALA RSD MANGUSADA ABSTRAK Latar Belakang: Nausea merupakan efek samping kemoterapi yang dialami 70–80% pasien kanker dan berdampak pada kualitas hidup. Pendekatan non-farmakologis seperti aromaterapi peppermint dibutuhkan untuk mengurangi keluhan tersebut. Tujuan: Mendeskripsikan asuhan keperawatan nausea dengan intervensi aromaterapi peppermint pada pasien kanker pasca kemoterapi. Metode: Deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Ruang Gopala RSD Mangusada pada tanggal 19 hingga 22 April 2025. Pengkajian: Pasien Ny. I (37 tahun), kanker serviks stadium IIB, menjalani kemoterapi keempat dengan Cisplatin. Diagnosa: Nausea berhubungan dengan efek agen farmakologi (kemoterapi), dibuktikan dengan pasien mengeluh mual, pasien merasa ingin muntah, pasien tidak berminat makan, pasien merasa asam di mulut, pasien merasa sensasi dingin, saliva meningkat, pasien tampak pucat, pasien tampak diaphoresis, pasien takikardia (112 x/menit). Perencanaan: Fokus pada luaran tingkat nausea menurun melalui intervensi manajemen mual, menajemen muntah dan aromaterapi inhalasi peppermint. Implementasi: Aromaterapi peppermint 1 tetes di filtrum, 3 kali/hari selama 3 hari. Evaluasi: Menunjukkan masalah teratasi sebagian, dengan penurunan mual, peningkatan nafsu makan, serta tidak lagi mengalami muntah, yang didukung oleh tanda objektif seperti membaiknya takikardia, diaphoresis, dan penurunan skor INVR. Simpulan: Aromaterapi inhalasi peppermint efektif dalam menurunkan mual dan meningkatkan kenyamanan pasien pasca kemoterapi. Kata Kunci: Nausea, Aromaterapi Peppermint, Kemoterapi. NURSING CARE FOR NAUSEA USING PEPPERMINT INHALATION AROMATHERAPY IN CANCER PATIENTS UNDERGOING CHEMOTHERAPY IN THE GOPALA ROOM AT RSD MANGUSADA ABSTRACT Background: Nausea is a common side effect of chemotherapy, affecting 70–80% of cancer patients and significantly impacting their quality of life. Non-pharmacological approaches, such as peppermint aromatherapy, are needed to alleviate these symptoms. Objective: To describe nursing care for nausea using peppermint aromatherapy intervention in a post-chemotherapy cancer patient. Method: A qualitative descriptive case study conducted in Gopala Ward, RSD Mangusada, from April 19 to 22, 2025. Assessment: Mrs. I (37 years), diagnosed with stage IIB cervical cancer, undergoing her fourth cycle of Cisplatin chemotherapy. Diagnosis: Nausea related to pharmacological agents (chemotherapy), as evidenced by complaints of nausea, urge to vomit, poor appetite, sour taste, chills, increased saliva, pallor, diaphoresis, and tachycardia (112 bpm). Planning: Aimed at reducing nausea through nausea and vomiting management and inhaled peppermint aromatherapy. Implementation: Peppermint essential oil (1 drop) applied to the philtrum, three times daily for three days. Evaluation: Problem partially resolved, marked by reduced nausea, improved appetite, absence of vomiting, normalized heart rate, decreased diaphoresis, and lower INVR score. Conclusion: Inhaled peppermint aromatherapy is effective in reducing nausea and enhancing comfort in post-chemotherapy patients. Keywords: Nausea, Peppermint Aromatherapy, Chemotherapy.

Actions (login required)

View Item