ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MENELAN DENGAN PEMBERIAN KIZAMI SHOKU PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIC DI PANTI JOMPO KOMYOUSOU OSAKA

Putri, Ni Kadek Ayik Risma (2025) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MENELAN DENGAN PEMBERIAN KIZAMI SHOKU PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIC DI PANTI JOMPO KOMYOUSOU OSAKA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2025.

	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Halaman Depan.pdf Download (895kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB I Pendahuluan.pdf Download (294kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (462kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama.pdf Download (567kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB IV Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (292kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB V Simpuan dan Saran.pdf Download (237kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (386kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Lampiran-lampiran.pdf Download (1MB)

Abstract

NURSING CARE FOR SWALLOWING DISORDERS WITH GIVING KIZAMI SHOKU TO ELDERLY POST NON-HEMORAGIC STROKE IN NURSING HOMESKOMYOUSOU OSAKA Ni Kadek Ayik Risma Putri Nurse Professional Study Program, Poltekkes Kemenkes Denpasar Email: ayikrismaaa@gmail.com ABSTRACT One of the degenerative health problems that the elderly often experience is stroke. Elderly people with post-stroke tend to experience swallowing disorders because the chewing and swallowing muscles in the mouth have not been trained. One of the food diets that can be given to the elderly who experience dysphagia is the kizami shoku diet. The purpose of this article is to describe how nursing care for swallowing disorders by giving kizami shoku to the elderly after non hemorrhagic stroke. The method used is to use a case study design. The study was carried out on 2 elderly patients after stroke with the main complaint of difficulty when swallowing food. Based on the results of the assessment, it was obtained that the nursing diagnosis of swallowing disorders related to cerebrovascular disorders was evidenced by the patient's difficulty swallowing food, especially densely textured food, the patient appeared to cough and choke when eating, it appeared that food residues were left in the patient's mouth, the patient seemed unable to maintain eating, patients seem to take a long time to eat. The intervention provided is the prevention of aspirations. The implementation provided is therapeutic action by giving a kizami shoku diet (chopped food) when eating according to the complaints felt. The results of the evaluation showed that by giving the kizami shoku diet, it could improve the patient's swallowing status for the better. It is expected that the next research will apply a longer research time, because the time in this study is very short. Keywords : Swallowing disorders, kizami shoku, elderly ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MENELAN DENGAN PEMBERIAN KIZAMI SHOKU PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIC DI PANTI JOMPO KOMYOUSOU OSAKA Ni Kadek Ayik Risma Putri Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Denpasar Email: ayikrismaaa@gmail.com ABSTRAK Masalah kesehatan degeneratif yang sering dialami lansia salah satunya adalah stroke. Lansia dengan pasca stroke cenderung mengalami gangguan menelan karena belum terlatihnya otot-otot mengunyah dan menelan pada mulut. Salah satu diet makanan yang dapat diberikan pada lansia yang mengalami disfagia yaitu diet kizami shoku. Tujuan penulisan yaitu untuk menggambarkan bagaimana asuhan keperawatan gangguan menelan dengan pemberian kizami shoku pada lansia pasca stroke non hemoragic. Metode yang digunakan yaitu menggunakan rancangan studi kasus. Pengkajian dilakukan pada 2 pasien lansia pasca stroke dengan keluhan utama kesulitan saat menelan makanan. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan diagnosis keperawatan gangguan menelan berhubungan dengan gangguan serebrovaskuler dibuktikan dengan pasien sulit menelan makanan terutama makanan berteksture padat, pasien tampak batuk dan tersedak saat makan, tampak sisa makanan tertinggal di mulut pasien, pasien tampak tidak bisa mempertahankan makanan di mulut, pasien tampak membutuhkan waktu yang lama untuk makan. Intervensi yang diberikan yaitu pencegahan aspirasi. Implementasi yang diberikan yaitu tindakan terapeutik dengan pemberian diet kizami shoku (makanan cincang) saat makan sesuai dengan keluhan yang dirasakan. Hasil evaluasi menunjukkan dengan pemberian diet kizami shoku ini dapat meningkatkan status menelan pasien menjadi lebih baik. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menerapkan waktu penelitian yang lebih lama, dikarenakan waktu yang sangat singkat pada penelitian ini. Kata Kunci: Gangguan menelan, kizami shoku, lansia

Actions (login required)

View Item