ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF AKIBAT DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KELUARGA TN.D

Berliana, Ni Wayan Ines (2025) ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF AKIBAT DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KELUARGA TN.D. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2025.

	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Halaman Depan.pdf Download (604kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB I Pendahuluan .pdf Download (231kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (456kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB III Metode Laporan Kasus.pdf Download (235kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB IV Laporan Kasus.pdf Restricted to Repository staff only Download (607kB) | Request a copy
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB V Penutup.pdf Download (169kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (158kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Lampiran-lampiran.pdf Download (2MB)

Abstract

NURSING CARE FOR MRS. M WITH INEFFECTIVE PERIPHERAL PERFUSION DUE TO TYPE II DIABETES MELLITUS IN MR. D'S FAMILY (Case Report in the Working Area of UPTD Puskesmas IV South Denpasar, Denpasar City, Year 2025) ABSTRACT Ineffective peripheral perfusion is one of the common chronic complications experienced by patients with Type II Diabetes Mellitus (DM). This condition is characterized by decreased blood flow to the extremities, which increases the risk of slow-healing wounds, pain, tingling, and even amputation if not managed properly. This study aims to describe the nursing care provided to Mrs. M, who experienced ineffective peripheral perfusion due to Type II DM, in the family of Mr. D at Public Health Center (Puskesmas) IV South Denpasar. The assessment revealed that Mrs. M frequently complained of tingling sensations and experienced prolonged wound healing. The nursing diagnosis established was "Ineffective Peripheral Perfusion related to lack of exposure to information about aggravating factors/lack of physical activity," as evidenced by pale skin color, paresthesia, decreased skin turgor, delayed wound healing, and an ankle-brachial index (ABI) of 0.58. The selected intervention was circulation care, specifically foot care therapy through foot exercises, with the expected outcome of improved circulation over 5 sessions of 30 minutes each. The implemented therapy involved foot exercises, which help increase foot sensitivity so that muscle cells contracting with insulin stimulation enhance the uptake of blood glucose. This glucose is then processed by muscle cells through glycogenolysis and glycolysis into pyruvic acid, which enters the Krebs cycle to produce energy, thereby increasing the ankle-brachial index. Evaluation results showed an improvement in ABI from 0.58 to 0.92. In conclusion, the provision of foot exercise therapy for 5 sessions of 30 minutes each proved effective in improving peripheral circulation in patients with Type II DM. Keywords: Nursing care, Ineffective peripheral perfusion ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF AKIBAT DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KELUARGA TN. D (Laporan Kasus di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas IV Dinas Kesehatan Kec. Denpasar Selatan Tahun 2025) ABSTRAK Perfusi perifer tidak efektif merupakan salah satu komplikasi kronis yang umum terjadi pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Kondisi ini ditandai dengan penurunan aliran darah ke ekstremitas, yang berisiko menimbulkan luka sulit sembuh, nyeri, kesemutan, hingga amputasi apabila tidak ditangani secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada Ny. M yang mengalami perfusi perifer tidak efektif akibat DM Tipe 2 di Keluarga Tn. D di UPTD Dinas Kesehatan Puskesmas IV Denpasar Selatan. Terapi senam kaki, karena dapat meningkatkan sensitivitas kaki sehingga sel otot yang berkontraksi dengan insulin mengalami peningkatan sehingga kadar gula darah yang tinggi di pembuluh darah dapat digunakan oleh sel otot melalui proses glikogenolisi dan glikolisis dalam menghasilkan asam piruvat yang terjadi pada siklus krebs dalam menghasilkan energi dan peningkatan ancle brakial indeks. Pengkajian didapatkan Ny. M mengeluh sering mengalami kesemutan, dan bila memiliki luka penyembuhan luka tersebut lama. Diagnosis Keperawatan ini yaitu Perfusi Perifer Tidak Efektif (D0009) berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat/ kurang aktivitas fisik dibuktikan dengan warna kulit pucat, parastesia, turgor kulit menurun,penyembuhan luka lambat, ancle brakial indeks 0,58. Intervensi yang dipilih yaitu perawatan sirkulasi dimana pada terapeutik melakukan perawatan kaki salah satunya yaitu terapi senam kaki dengan kriteria hasil sirkulasi akan meningkat yang akan dilakukan selama 5 x 30 menit. Implementasi yang diterapkan adalah terapi senam kaki, karena dapat meningkatkan sensitivitas kaki dan meningkatkan ancle brakial indeks. Sehingga mendapatkan evaluasi yang Dimana awal pemeriksaan berada di angka 0,58 dapat meningkat menjadi 0,92. Simpulan dari penelitian ini, untuk meningkatkan nilai ancle brachial indeks perlu tindakan pemberian terapi senam kaki selama 5x30 menit. Untuk mengatasi perfusi perifer tidak efektif pada pasien Diabetes mellitus tipe 2 disarankan menggunakan terapi senam kaki karena dapat meningkatkan nilai anckle brachial indeks. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Perfusi Perifer

Actions (login required)

View Item