ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK AKIBAT STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG PIKAT RSUD KLUNGKUNG

Anggreni, Ni Kadek Dwi (2025) ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK AKIBAT STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG PIKAT RSUD KLUNGKUNG. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2025.

	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Halaman Depan.pdf Download (696kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB I Pendahuluan.pdf Download (198kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (275kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB III Metode Laporan Kasus.pdf Download (245kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB IV Laporan Kasus.pdf Download (220kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB V Penutup.pdf Download (184kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (183kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Lampiran-lampiran.pdf Download (802kB)

Abstract

NURSING CARE FOR MRS. A WITH PHYSICAL MOBILITY DISORDERS DUE TO NON-HEMORAGIC STROKE IN THE INJURIES ROOM OF KLUNGKUNG REGIONAL HOSPITAL ABSTRACT Non-hemorrhagic stroke occurs due to blockage or narrowing of blood vessels in the brain which causes disruption of blood flow and oxygen to the brain (Brunner & Suddarth, 2013). Non-hemorrhagic stroke patients will experience muscle weakness on one side of the body (hemiparesis) or paralysis (hemiplegia) with a percentage of 90% (Permadhi et al., 2022). This study is a descriptive study with a case report design. Data were collected through interviews and observations arranged in nursing care and presented narratively. Non-hemorrhagic stroke patients will experience impaired physical mobility. To overcome this, mobilization support can be provided such as ROM exercises to improve active movement abilities and increase muscle strength by training the movement of the fingers and toes, wrists and feet, elbows, arms, knees, and providing a right and left tilt position every 2 hours to prevent decubitus ulcers or bedsores. After being given the implementation of mobilization support for 5 days, the patient's muscle strength can increase from a scale of 0 to a scale of 1 which is measured using a manual muscle test (MMT). Keywords: Non-Hemorrhagic Stroke, Physical Mobility Disorders, ROM ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK AKIBAT STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG PIKAT RSUD KLUNGKUNG ABSTRAK Stroke non hemoragik terjadi akibat adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah di otak yang menyebabkan gangguan aliran darah dan oksigen ke otak (Brunner & Suddarth, 2013). Pasien stroke non hemoragik akan mengalami kelemahan otot pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis) ataupun kelumpuhan (hemiplegia) dengan presentase sebanyak 90% (Permadhi dkk., 2022). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain laporan kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi yang disusun dalam suatu asuhan keperawatan dan disajikan secara naratif. Pasien stroke non hemoragik akan mengalami gangguan mobilitas fisik. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakkukan pemberian dukungan mobilisasi seperti latihan ROM guna meningkatkan kemampuan gerak aktif dan meningkatkan kekuatan otot dengan cara melatih gerakan jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki, siku, lengan, lutut, serta diberikan pengaturan posisi miring kanan kiri setiap 2 jam untuk mencegah terjadinya luka dekubitus atau luka baring. Setelah diberikan implementasi dukungan mobilisasi selama 5 hari dapat meningkatkan kekuatan otot pasien yaitu dari skala 0 menjadi skala 1 yang diukur menggunakan manual muscle test (MMT). Kata Kunci : Stroke Non Hemoragik, Gangguan Mobilitas Fisik, ROM

Actions (login required)

View Item