HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERIODIUM IBU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA I

Sutarmi, Made Dewi (2019) HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERIODIUM IBU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA I. Diploma thesis, Poltekkes Denpasar.

Preview	Text (Skripsi 2019) COVER HALDEPAN.pdf Download (643kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB I.pdf Download (118kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB II-dikonversi.pdf Download (148kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB III-dikonversi.pdf Download (107kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB IV-dikonversi.pdf Download (133kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB V-dikonversi.pdf Download (101kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB VI-dikonversi.pdf Download (90kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

RELATIONSHIP OF EXCLIUSIVE BREASTFEEDING AND IODIUM SALTED MOTHER CONSUMPTION AND EVENTS OF STUNTING IN CHILDREN AGES 24-59 MONTHS IN AREA THE HEALTH CENTER OF PUSKESMAS MARGA I ABSTRACT The results of Basic Health Research in 2018 show that there was a decrease in Stunting in children under five from 37.2% in 2013 to 30.8% in 2018. More than 1/3 children under 5 years old in Indonesia are below average even Based on the results of monitoring the nutritional status of Bali Province in 2017, it is known that the percentage of short and very short toddlers (Stunting) in Bali is 19.0%, down about 0.7% from the same results in 2016. If referenced based on WHO (prevalence of Stunting ≤ 20 % and Wasting ≤5%). Stunting Rates in Tabanan Regency in 2016: 15.8%, 2017: 16.2% and 2018: 16.1%. Childhood children (under 2 years old) Stunting (short and very short) of 28% is included in the criteria for chronic nutritional problems. While the percentage of short toddlers in Puskesmas Marga I in 2017 was 3.8% and in 2018 it was 4.5%. The purpose of this research is to find out the relationship between iodized salt consumption of mothers, exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in infants aged 24-59 months in the Marga Health Center Working Area I. The type of research used is observational research with cross sectional research design. The research was conducted in April-July 2019 in Marga Village, Marga Subdistrict, Tabanan Regency, Marga Health Center Working Area I. The sample of this study was 82 samples. Sampling is done using the simple random sampling method. Analysis of the data used is using Chi Square Test with 95% confidence level (α = 0.05). From the research conducted, it was found that there were 20.7% of the samples consuming iodized salt in good categories, this result was still below the national target of 90%. 37.8% of the samples were exclusively breastfed below the target of 55%. Stunting in this study was 13.4%. In this study the results showed that there was no significant relationship between iodized salt consumption of mothers with the incidence of Stunting with a p value> 0.05, and there was no relationship between the provision of exclusive breastfeeding against the incidence of Stunting with a p value> 0.05 Keywords: Maternal iodized salt consumption, Exclusive breastfeeding, and Genesis Stunting HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERIODIUM IBU PEMEBRIAN ASI EKSKLIUSIF DAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA I ABSTRAK Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 menunjukkan bahwa adanya penurunan Stunting pada anak balita dari 37,2% di tahun 2013 menjadi 30,8 % di tahun 2018. Lebih dari 1/3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata . Berdasarkan hasil pemantauan status gizi Provinsi Bali 2017, diketahui bahwa prosentase balita pendek dan sangat pendek (Stunting) di Bali adalah 19,0% turun sekitar 0,7 % dari hasil yang sama di tahun 2016. Bila dirujuk berdasarkan WHO (prevalensi Stunting ≤ 20% dan Wasting ≤5%). Angka Stunting Di Kabupaten Tabanan Tahun 2016: 15,8 %, Tahun 2017: 16,2 % dan Tahun 2018: 16,1%. Anak batuta (dibawah 2 tahun) Stunting (pendek dan sangat pendek) sebesar 28% ini termasuk kriteria masalah gizi kronis. Sedangkan presentase balita pendek di Puskesmas Marga I pada tahun 2017 sebanyak 3,8 % dan di tahun 2018 sebesar 4,5%. Tujuan dari penelitin ini adalah Untuk mengetahui Hubungan konsumsi garam beriodium ibu, pemberian ASI Eksklusif dan kejadian Stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Marga I. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Penellitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juli 2019 di Desa Marga Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Wilayah Kerja Puskesmas Marga I. Sampel penelitian ini berjumlah 82 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Analisa data yang digunakan yaitu menggunakan Uji Chi Square dengan derajat kepercayan 95% (α = 0,05). Dari penelitian yang dilakukan didaptkan hasil terdapat 20,7% sampel mengkonsumsi garam beriodium dalam kategori baik hasil ini masih dibawah target nasional yaitu 90%. Sebanyak 37,8% sampel diberi ASI secara Eksklusif ini dibawah dari target yaitu 55 %. Stunting dalam penelitian ini yaitu sebanyak 13,4%. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak adanya hubungan bermakna anatara Konsumsi garam beriodium ibu dengan kejadian Stunting dengan nilai p value > 0,05, serta tidak adanya hubungan antara Pemberian ASI Esklusif terhadap kejadian Stunting dengan nilai p value > 0,05 Kata Kunci : Konsumsi garam beriodium ibu, ASI Eksklusif, dan Kejadian Stunting

Actions (login required)

View Item