TINGKAT KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESMAS BLAHBATUH I TAHUN 2018

INTAN, ANAK AGUNG ISTRI (2018) TINGKAT KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESMAS BLAHBATUH I TAHUN 2018. Diploma thesis, Jurusan Kesehatan Lingkungan.

[img] Text (COVER)
COVER.docx

Download (31kB)
[img] Text
KTI Anak Agung Istri Inten (P07133017044).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

RINGKASAN PENELITIAN TINGKAT KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESMAS BLAHBATUH I TAHUN 2018. Oleh : Anak Agung Istri Inten (NIM P07133017044) Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit Demam Berdarah Dengue Merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius didunia khususnya di Indonesia yang terletak di katulistiwa. UPT Kesmas Blahbatuh I adalah salah satu Puskesmas yang terletak dikabupaten Gianyar yang memiliki wilayah kerja yaitu sebanyak lima desa diantaranya Desa Medahan, Desa Keramas, Desa Pering, Desa Belega dan Desa Bona. Jumlah kasus DBD di Puskesmas Blahbatuh I tahun 2016 termasuk kedalam 10 besar kasus tertinggi di Kabupaten Gianyar yaitu sebanyak 195 Kasus (Dinkes, 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypty sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Kesmas Blahbatuh I Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh I yang terdiri dari lima desa yaitu Desa Medahan, Desa Keramas, Desa Pering, Desa Belega dan Desa Bona. Jumlah Rumah Positif Jentik di wilayah UPT Kesmas Blahbatuh I adalah 16 rumah dimana nilai HI yang didapat adalah 16 %. Desa yang paling banyak terdapat jentik adalah Desa Keramas Dan Pering yaitu masing-masing empat rumah yang positif jentik. Disarankan kepada pemilik rumah agar tidak menggantung pakaian yang tidak terpakai karena berpotensi menjadi perindukan nyamuk saat mematangkan telurnya. Jumlah container yang positif jentik adalah 16 kontainer dari 201 kontainer yang diperiksa, didapatkan nilai CI adalah 8 %. Untuk container yang paling sering didapatkan positif jentik adalah bak mandi dan bak dapur. dari hasil pengamatan jentik didapatkan container yang paling banyak ditemukan jentik adalah container bak mandi dan bak dapur, dimana container ini terdapat didalam rumah. Hal ini sama dengan penelitian (Santoso, 2011), yang menyatakan bahwa nyamuk Aedes sp. Lebih senang hidup didalam rumah (indoor). Selain kegiatan abatisasi, sebaiknya juga dilakukan kegiatan PSN yang kegiatanya juga membersihkan tempat-tempat tersembunyi yang dapat dijadikan tempat untuk berkembangbiak nyamuk Aedes sp. Bruteu Indeks merupakan jumlah penampungan air yang positif larva dari rumah yang diperiksa, BI merupakan salah satu indicator yang paling baik untuk memperkirakan kepada vector, karena mengkombinasi antara tempat tinggal dan container. Apabila suatu wilayah mempunyai BI lebih dari 50 %, maka mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya penularan, sedangkan apabila BI kurang dari 50 % maka wilayah tersebut mempunyai resiko rendah terjadi penularan. Berdasarkan Data didapatkan nilai Bruteu Indeks adalah 16 %. Didapatkan angka bebas jentik di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh I adalah 84 %. Hal ini termasuk Wilayah Beresiko karena memiliki nilai <95 %. Di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh I termasuk wilayah yang beresiko. Hal ini didukung dengan jenis tempat penampungan air masyarakat banyak yang permanen, misalnya bak mandi dan bak dapur, dimana pada saat survey ditemukan 57,2 % penampungan yang diperiksa merupakan Bak mandi atau bak yang permanen, sehingga jika tidak diperhatikan atau dibersihkan secara rutin jentik akan dengan mudah berkembang. Dapat disimpulkan berdasarkan nilai House Indeks (HI) : 16 %, Nilai Container Indeks (CI) : 8 %, nilai Bruteu Indeks (BI) : 16, Setelah dibandingkan dengan tabel Density Figure, tingkat kepadatan jentik nyamuk di Wilayah Kerja UPT Kesmas Blahbatuh I berada pada nilai 3 yang berarti wilayah memiliki Kepadatan Sedang. Saran yang dapat diberikan adalah kepada Puskesmas Blahbatuh I Agar lebih rutin melakukan kegiatan PSN/ Pemberantasan sarang Nyamuk serta melakukan pengawasan terhadap kegiatan PSN yang telah dilakukan. Agar dapat membentuk Jumantik mandiri disetiap rumah agar memudahkan pemantauan jentik serta PSN yang akan dilakukan. Dan kepada masyarakat agar ikut serta dalam kegiatan PSN ataupun menjaga kebersihan lingkungan rumah agar tidak terjadi penularan demam berdarah dengue, serta tidak menggantung baju dalam kamar agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypty. Daftar Bacaan : (Tahun 2005 s/d Tahun 2017)

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: DEMAM BERDARAH
Uncontrolled Keywords: AEDES AEGYPTI
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Jurusan Kesehatan Lingkungan > Prodi D3
Depositing User: Editor Poltekkes Denpasar
Date Deposited: 29 Jul 2018 08:59
Last Modified: 29 Jul 2018 08:59
URI: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/340

Actions (login required)

View Item View Item