HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DENGAN PREVALENSI STUNTING PADA ANAK USIA 24 - 59 BULAN DI DESA SINGAKERTA, KECAMATAN UBUD, GIANYAR TAHUN 2019

Rejeki, I Gusti Ayu Rosita Tri (2019) HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DENGAN PREVALENSI STUNTING PADA ANAK USIA 24 - 59 BULAN DI DESA SINGAKERTA, KECAMATAN UBUD, GIANYAR TAHUN 2019. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan.

Preview	Text (Skripsi 2019) HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB I.pdf Download (131kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB II.pdf Download (174kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB III.pdf Download (495kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB IV.pdf Download (285kB) | Preview
	Text (Skripsi 2019) BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (169kB) | Request a copy
Preview	Text (Skripsi 2019) BAB VI.pdf Download (10kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (231kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi 2019) HALAMAN LAMPIRAN.pdf Download (5MB) | Preview

Abstract

THE CORRELATION BETWEEN CONSUMPTION OF IODIZED SALT AND THE PREVALENCE OF STUNTING OF CHILDREN AGED 24 – 59 MONTHS IN DESA SINGAKERTA, UBUD, GIANYAR IN 2019 ABSTRACT Stunting is a problem focused by the government. According WHO, Indonesia was third ranked for stunting category in South Asia with prevalence 36,4%. Stunting is a child's shorter height compared to height of his age. This study aims to determine the correlation between consumption of iodized salt and the prevalence of stunting of children aged 24-59 months in Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar in 2019. This type of correlational research with a cross-sectional approach uses purposive sampling technique conducted in May 2019. Total sample are 188 people. Instrument using a questionnaire for consumption of iodized salt and characteristics of respondents. The results showed that the majority of respondents had good consumption of iodized salt, 119 people (63.3%). Most of the normal high children were 158 children (84.0%) and 30 children with stunting (16.0%). The Spearman test results are p = 0.00 (α = 0.05) and r = 0.712. There is a significant relationship between consumption of iodized salt and the prevalence of stunting in children aged 24-59 months Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar in 2019. The result of this study are expected to equally use iodized salt to prevent stunting at children . Keywords: child;stunting; iodized salt HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DENGAN PREVALENSI STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA SINGAKERTA, KECAMATAN UBUD, GIANYAR TAHUN 2019 ABSTRAK Stunting merupakan pemasalahan yang disoroti oleh pemerintah. Indonesia berada di peringkat ketiga se-Asia Tenggara untuk stunting menurut WHO dengan prevalensi sebanyak 36,4%. Stunting adalah keadaan tinggi anak yang lebih pendek dari tinggi anak seusianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi garam beryodium dengan prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar Tahun 2019. Jenis penelitian correlational dengan pendekatan cross-sectional menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan di bulan Mei 2019. Jumlah sampel 188 orang. Instrumen berupa kuesioner konsumsi garam beryodium dan karakteristik responden. Hasil penelitian menunjukan responden lebih banyak memiliki konsumsi garam beryodium baik yaitu 119 orang (63,3%). Sebagian besar anak tinggi normal yaitu 158 anak (84,0%) dan anak dengan stunting sebanyak 30 anak (16,0%). Hasil uji spearman yaitu nilai p=0,00 (α=0,05) dan nilai r=0,712 (korelasi kuat). Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi garam beryodium dengan prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar Tahun 2019. Hasil penelitian ini diharapkan penggunaan garam beryodium agar merata khususnya pada anak untuk menghindari terjadinya stunting. Kata kunci : anak;stunting;garam beryodium

Actions (login required)

View Item