HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 5 DENPASAR

SOMOYANI,SST., M.Biomed, NI KETUT and Budiani, S.Si.T., M.Biomed, Dr. Ni Nyoman and Nurul Islami, Annisa (2025) HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 5 DENPASAR. Diploma thesis, Poltkkes Kemenkes Denpasar.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (963kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (128kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (181kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (34kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (190kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (155kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (187kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (144kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 5 DENPASAR ABSTRAK Dismenore merupakan kondisi nyeri saat menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri dan berhubungan dengan peningkatan hormon prostaglandin yang menyebabkan kontraksi pada otot rahim. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi tingkat keparahan dismenore adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan dismenore pada remaja putri di SMAN 5 Denpasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 10 di SMAN 5 Denpasar sebanyak 196 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi remaja putri berusia 15–16 tahun, telah mengalami menstruasi, dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi adalah siswi yang tidak hadir saat pengambilan data dan memiliki riwayat penyakit pada organ reproduksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner aktivitas fisik berdasarkan PAQA (Physical Activity Questionnaire for Adolescents) dan kuesioner dismenore menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 39,4% responden memiliki aktivitas fisik ringan dan 60,6% aktivitas fisik sedang. Dalam hal dismenore, 43,9% tidak mengalami dismenore, 22,7% mengalami dismenore ringan, 22,7% dismenore sedang, dan 10,6% dismenore berat. Uji Spearman menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan dismenore (p = 0,000) dengan koefisien korelasi -0,693, menunjukkan hubungan kuat dan negatif. Dapat disimpulkan, semakin tinggi tingkat aktivitas fisik, maka semakin rendah tingkat dismenore yang dialami remaja putri. Temuan ini mengindikasikan perlunya meningkatkan aktivitas fisik, baik oleh pihak sekolah maupun tenaga kesehatan, untuk membantu mengurangi dismenore. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Dismenore, Remaja Putri

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Jurusan Kebidanan > Prodi D4
Depositing User: Djani Gaudensia Cindy Claresta
Date Deposited: 29 Sep 2025 23:42
Last Modified: 29 Sep 2025 23:42
URI: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/18446

Actions (login required)

View Item View Item