TINGKAT INTENSITAS NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN METODE ERACS DI RUMAH SAKIT SILOAM HOSPITALS BALI TAHUN 2025

Suryaniti, Ni Made (2025) TINGKAT INTENSITAS NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN METODE ERACS DI RUMAH SAKIT SILOAM HOSPITALS BALI TAHUN 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Kebidanan 2025.

	Text (SKRIPSI 2025) Halaman Depan.pdf Download (900kB)
	Text (SKRIPSI 2025) BAB I Pendahuluan.pdf Download (88kB)
	Text (SKRIPSI 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (263kB)
	Text (SKRIPSI 2025) BAB III Kerangka Konsep.pdf Download (154kB)
	Text (SKRIPSI 2025) BAB IV Metode Penelitian.pdf Download (148kB)
	Text (SKRIPSI 2025) BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (305kB)
	Text (SKRIPSI 2025) BAB VI Simpulan dan Saran.pdf Download (77kB)
	Text (SKRIPSI 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (84kB)
	Text (SKRIPSI 2025) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (795kB)

Abstract

Persalinan Sectio Caesarea (SC) merupakan prosedur persalinan dengan risiko nyeri pascaoperasi yang tinggi. Metode Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) saat ini dikembangkan untuk mempercepat pemulihan dan meminimalkan nyeri. Rumah Sakit Siloam Hospitals Bali menerapkan metode ERACS pada proses pemulihan ibu post SC. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat intensitas nyeri pada ibu post SC dengan metode ERACS di Rumah Sakit Siloam Hospitals Bali tahun 2025. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan penelitian dari bulan Maret sampai April 2025 dengan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 25 ibu post SC yang menjalani metode ERACS dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) pada 6 jam pascaoperasi serta karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan riwayat SC sebelumnya. Analisis data menggunakan univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami nyeri ringan dan tidak ada yang mengalami nyeri berat maupun tanpa nyeri pada fase awal pemulihan (6 jam pascaoperasi). Implementasi metode ini dapat direkomendasikan sebagai strategi manajemen nyeri post SC untuk mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi nyeri pascaoperasi serta peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain dan waktu pengamatan intensitas nyeri. Kata kunci: Sectio Caesarea, ERACS, intensitas nyeri, pemulihan dini

Actions (login required)

View Item