ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “MW” UMUR 28 TAHUN PRIMIGRAVIDA DARI UMUR KEHAMILAN 17 MINGGU 6 HARI SAMPAI 42 HARI MASA NIFAS

SUSIANI, ERTIK (2025) ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “MW” UMUR 28 TAHUN PRIMIGRAVIDA DARI UMUR KEHAMILAN 17 MINGGU 6 HARI SAMPAI 42 HARI MASA NIFAS. Other thesis, JURUSAN KEBIDANAN.

	Text 1. COVER.pdf Download (270kB)
	Text 2. HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text 3. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (276kB)
	Text 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (603kB)
	Text 5. BAB III METODE PENELITIAN KASUS.pdf Download (520kB)
	Text 6. BAB IV PEMBAHASAN.pdf Download (989kB)
	Text 7. BAB V -PENUTUP.pdf Download (395kB)
	Text 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (246kB)
	Text 9. LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

Abstract

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi mencerminkan kualitas perawatan maternal dan neonatal, serta efektivitas program kesehatan masyarakat. Asuhan kebidanan komprehensif sesuai standar dari kehamilan sampai masa nifas adalah salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui hasil asuhan yang diberikan pada ibu “MW” dari kehamilan trimester II sampai masa nifas dan bayi baru lahir sesuai standar. Metode penentuan kasus yang digunakan yaitu melalui wawancara, pemeriksaan, observasi serta dokumentasi. Asuhan diberikan dari bulan September 2024 sampai Maret 2025. Perkembangan kehamilan ibu “MW” berjalan secara fisiologis dengan asuhan terstandar 10 T (ANC terpadu). Asuhan komplementer diterapkan dengan baik sesuai kebutuhan ibu. Ibu bersalin pervaginam tanpa komplikasi, asuhan kala I, kala II, kala III, dan kala IV serta BBL diberikan sesuai APN dan berjalan dalam batas normal. Pada masa nifas telah diasuh sesuai standar KF1 sampai dengan KF4 dimana proses involusi uterus, pengeluaran lokea, laktasi dan psikologis berlangsung dalam batas normal. Pertumbuhan dan perkembangan bayi berjalan secara fisiologis serta diasuh sesuai standar KN1 sampai dengan KN3. Bidan harus memberikan asuhan yang berkualitas, sesuai standar, berkesinambungan dan terintegrasi dengan asuhan komplementer dengan tetap memperhatikan aspek budaya lokal sehingga asuhan yang diberikan minim intervensi, optimal dan berkualitas.

Actions (login required)

View Item