GAMBARAN KEJADIAN PARTUS PREMATURUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR

Sudiani, NI Kadek (2025) GAMBARAN KEJADIAN PARTUS PREMATURUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Kebidanan 2025.

	Text (Skripsi 2025) HALAMAN DEPAN.pdf Download (313kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (79kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (79kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB III KERANGKA KONSEP.pdf Download (30kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Download (41kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB V PEMBAHASAN.pdf Download (113kB)
	Text (Skripsi 2025) BAB VI SIMPULAN SARAN.pdf Download (22kB)
	Text (Skripsi 2025) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (64kB)
	Text (Skripsi 2025) LAMPIRAN LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

Abstract

DESCRIPTION OF THE INCIDENT OF PARTUS PREMATURUS IMMINENS AT WANGAYA REGIONAL GENERAL HOSPITAL DENPASAR CITY ABSTRACT Partus Prematurus Imminens (PPI) is a threat to pregnancy caused by signs of labor in a gestational age of less than 37 weeks. PPI that is not immediately treated will result in premature labor. The purpose of this study was to determine the incidence of Partus Prematurus Imminens at the Wangaya Regional General Hospital, Denpasar City. This type of study was descriptive with a cross sectional approach. The study was conducted on March 3 to May 14, 2025. The population of this study were all pregnant women with Partus Prematurus Imminens in 2020 - 2024 at the Wangaya Regional General Hospital, Denpasar City, the total population were 286 people. The sampling technique used was purposive sampling. The sample size was 167 subjects. The type of data was secondary data. Data was collected with a check list sheet. Data analysis used univariate analysis. The results of this study, the incidence of PPI at Wangaya Regional General Hospital, Denpasar City was 83.8% at the age of 20-35 years, 83.2% in high school education, 50.9% in working mothers, 50.3% in nulliparous, 18.6% in mothers with a history of abortion, 20.9% in mothers suspected of UTI, 15% in mothers with anemia, 50.3% of antenatal visits were inappropriate and never ANC, 89.8% of conservative care was successful. The conclusion of this study, the incidence of PPI in Wangaya Regional General Hospital, Denpasar City is highest in the age of 20-35 years, high school education, working mothers, nulliparous, and ANC is not appropriate or has never been ANC. The study suggest that pregnant women have ANC according to standards, limit heavy activities, and and get enough rest. In future study, it is recommended to use primary data. Keywords: Partus Prematurus Imminens; Age; Education; Occupation; Parity; Obstetric History; Disease History; ANC History; Conservative Care GAMBARAN KEJADIAN PARTUS PREMATURUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR ABSTRAK Partus Prematurus Imminens (PPI) merupakan ancaman pada kehamilan yang diakibatkan adanya tanda-tanda persalinan dalam usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. PPI yang tidak segera mendapatkan penanganan akan mengakibatkan terjadinya persalinan prematur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian Partus Prematurus Imminens di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional. Penelitian dilaksanakan tanggal 3 Maret - 14 Mei 2025. Populasi penelitian ini seluruh ibu hamil dengan PPI pada tahun 2020-2024 di RSUD Wangaya Kota Denpasar yang berjumlah 286 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Besar sampel penelitian ini 167 subjek. Jenis data adalah data sekunder. Pengumpulan data dengan lembar chek list. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini, kejadian PPI di RSUD Wangaya Kota Denpasar yaitu 83,8% pada umur 20-35 tahun, 83,2% pada pendidikan menengah atas, 50,9% pada ibu yang bekerja, 50,3% pada nulipara, 18,6% pada ibu yang memiliki riwayat abortus, 20,9% pada ibu suspek ISK, 15% pada ibu dengan anemia, 50,3% kunjungan antenatal tidak sesuai dan tidak pernah ANC, 89,8% perawatan konservatif berhasil. Simpulan penelitian ini, kejadian PPI di RSUD Wangaya Kota Denpasar paling banyak pada umur 20-35 tahun, pendidikan menengah atas, ibu yang bekerja, nulipara, dan ANC tidak sesuai atau tidak pernah ANC. Peneliti menyarankan pada ibu hamil untuk ANC sesuai standar, membatasi aktivitas berat, dan istirahat yang cukup. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan data primer. Kata Kunci: Partus Prematurus Imminens; Umur; Pendidikan; Pekerjaan; Paritas; Riwayat Obstetri; Riwayat Penyakit; Riwayat ANC; Perawatan Konservatif

Actions (login required)

View Item