GAMBARAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DITINJAU DARI TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DI DESA SANUR KAUH KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 2025

Dewi, Ida Ayu Made Suryastini Candra (2025) GAMBARAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DITINJAU DARI TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DI DESA SANUR KAUH KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Kesehatan Lingkungan 2025.

	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Halaman Depan.pdf Download (406kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB I Pendahuluan.pdf Download (132kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (241kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB III Kerangka Konsep.pdf Download (108kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB IV Metode Penelitian.pdf Download (165kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB V Hasil Dan Pembahasan.pdf Download (189kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) BAB VI Simpulan Dan Saran.pdf Download (108kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (115kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Lampiran-lampiran.pdf Download (1MB)

Abstract

DESCRIPTION OF THE EXISTENCE OF AEDES AEGYPTI LARVAE IN TERMS OF MOSQUITO BREEDING PLACES IN SANUR KAUH VILLAGE SOUTH DENPASAR DISTRICT YEAR 2025 ABSTRACT Infection of dengue virus is transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito, resulting in dengue hemorrhagic fever or DHF. Sanur Kauh Village is one of the areas that has the highest percentage of dengue hemorrhagic fever cases at 1,3 % and recorded 40 cases of DHF with larvae-free rate of 97 %. The increas in dengue hemorrhagic fever cases in Sanur Kauh Village is related to the low level of ABJ and the increas in the population of infectious mosquito vectors supported by the presence of potential breeding places at every house in Sanur Kauh Village. The existence of larvae in breeding places is an indicators of the presence of Aedes aegypti mosquito populations. The purpose of this study is to identify the existence of Aedes aegypti larvae based on mosquito breeding places in Sanur Kauh Village, South Denpasar District in 2025. This research method was conducted by observation or direct observation of the existence of larvae in terms of breeding places inside and outside the house. The results of the examination of mosquito larvae in Sanur Kauh Village from 360 containers examined, the dominant number of containers that are positive for mosquito larvae inside the house is in the type of drum, namely the bathtub as much as 48,6 % and buckets that are positive for larvae outside the house as much as 37,8 %. And obtained the average number of larvae free rate is 74 % with the category has not met the standards of national indicators. In accordance with national indicators, the larvae-free rate or ABJ should have been 95 %. To minimize mosquito breeding places, the community should pay more attention to the cleanliness of water reservoirs and the environmental, and actively participate in mosquito nest eradication activities or PSN. Keywords: larvae, dengue fever, breeding places GAMBARAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DITINJAU DARI TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DI DESA SANUR KAUH KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 2025 ABSTRAK Infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, mengakibatkan timbulnya penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Desa Sanur Kauh merupakan salah satu wilayah yang memiliki persentase angka kasus demam berdarah dengue paling tinggi yaitu 1,3 % dan tercatat sebanyak 40 kasus DBD dengan ABJ 97 %. Terjadinya peningkatan kasus demam berdarah dengue di Desa Sanur Kauh berkaitan dengan rendahnya ABJ dan peningkatan populasi vektor nyamuk penular yang didukung oleh keberadaan tempat perindukan nyamuk (breeding place) yang potensial pada setiap rumah di Desa Sanur Kauh. Keberadaan jentik pada tempat perindukan merupakan indikator terdapatnya populasi nyamuk Aedes aegypti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaan jentik Aedes aegypti berdasarkan tempat perindukan nyamuk di Desa Sanur Kauh Kecamatan Denpasar Selatan Tahun 2025. Metode penelitian ini dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung terhadap keberadaan jentik ditinjau dari tempat perindukan di dalam dan di luar rumah. Hasil pemeriksaan jentik nyamuk di Desa Sanur Kauh dari 360 kontainer yang diperiksa, jumlah kontainer dominan yang positif jentik nyamuk di dalam rumah adalah pada jenis Drum yaitu bak mandi sebanyak 48,6 % dan ember yang positif jentik di luar rumah sebanyak 37,8 %. Serta diperoleh rata-rata Angka Bebas Jentik yaitu 74 % dengan kategori belum memenuhi standar indikator nasional. Sesuai dengan indikator nasional Angka Bebas Jentik seharusnya yaitu > 95 %. Untuk meminimalkan tempat perindukan nyamuk, masyarakat sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan dari tempat penampungan air dan lingkungannya serta turut aktif dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kata Kunci : jentik, demam berdarah, tempat perindukan

Actions (login required)

View Item