ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL AKIBAT FRAKTUR FEMUR DI RUANG TAKMUNG RSUD KLUNGKUNG TAHUN 2025

Putra, Anak Agung Gde Bagus Wisnu (2025) ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL AKIBAT FRAKTUR FEMUR DI RUANG TAKMUNG RSUD KLUNGKUNG TAHUN 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2025.

	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Halaman Depan.pdf Download (523kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Bab I Pendahuluan.pdf Download (194kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Bab II Tinjauan Pustaka.pdf Download (345kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Bab III Metode Laporan Kasus.pdf Download (245kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Bab IV Laporan Kasus.pdf Restricted to Repository staff only Download (390kB) | Request a copy
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (164kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Bab V Penutup.pdf Download (129kB)
	Text (Karya Tulis Ilmiah 2025) Lampiran - Lampiran.pdf Download (2MB)

Abstract

NURSING CARE FOR MRS. M WITH SITUASIONAL LOW SELF-ESTEEM DUE TO FEMUR FRACTURE IN THE TAKMUNG ROOM KLUNGKUNG REGIONAL HOSPITAL IN 2025 ABSTRACT Patients who experience fractures often undergo psychological changes due to deformities or abnormalities in bone structure. Physical changes such as limb length discrepancies, angular deformities, and joint function disorders can lead to long-term disabilities. As a result, fracture patients tend to have low levels of self-acceptance due to feelings of being disabled and difficulties in carrying out daily activities. The purpose of this case report is to provide comprehensive nursing care for Mrs. M, who is experiencing situational low self-esteem. This is a descriptive study using a case study design that applies the nursing process approach with one subject who meets the inclusion criteria. The instrument used in the study is a psychiatric nursing assessment form adopted from G. W. Stuart’s stress-adaptation model. Assessment results showed that the patient felt ashamed, guilty, and worthless. The formulated nursing diagnosis was situational low self-esteem related to changes in body image. The nursing interventions provided included behavior management, self-esteem promotion, and coping promotion, conducted over five sessions, each lasting 20 minutes. The nursing evaluation showed a decrease in the signs and symptoms of situational low self-esteem in the patient. Keywords: fracture, situasional low self-esteem ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL AKIBAT FRAKTUR FEMUR DI RUANG TAKMUNG RSUD KLUNGKUNG TAHUN 2025 ABSTRAK Pasien yang mengalami fraktur sering kali mengalami perubahan psikologis akibat deformitas atau kelainan bentuk tulang. Perubahan fisik seperti perbedaan panjang tungkai, kelainan sudut tulang, dan gangguan fungsi sendi, dapat menyebabkan disabilitas jangka panjang. Akibatnya, penderita fraktur cenderung memiliki tingkat penerimaan diri yang rendah karena merasa cacat dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada Ny. M yang mengalami harga diri rendah situasional. Jenis penelitian deskriptif dengan desain studi kasus yang menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan subjek berjumlah satu orang, memenuhi kriteria inklusi. Instrumen dalam penelitian adalah format pengkajian keperawatan jiwa yang diadopsi dari model stress-adaptasi G. W. Stuart. Hasil pengkajian menunjukkan pasien merasa malu, bersalah, dan tidak berguna. Diagnosis yang dirumuskan yakni harga diri rendah situasional berhubungan dengan perubahan pada citra tubuh, intervensi keperawatan yang diberikan berupa manajemen perilaku, promosi harga diri dan promosi koping selama lima kali pertemuan dengan waktu 20 menit setiap pertemuan. Evaluasi keperawatan menunjukan adanya penurunan tanda dan gejala harga diri rendah situasional pada pasien. Kata kunci: fraktur, harga diri rendah situasional

Actions (login required)

View Item