ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN TERAPI GENGGAM BOLA KARET BERGERIGI DI RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM

Wulandari, Kadek Dina (2025) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN TERAPI GENGGAM BOLA KARET BERGERIGI DI RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2025.

	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Halaman Depan.pdf Download (1MB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB I Pendahuluan.pdf Download (134kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (297kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama.pdf Download (96kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB IV Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (147kB) | Request a copy
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) BAB V Penutup.pdf Download (93kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Daftar Pustaka.pdf Download (182kB)
	Text (Karya Ilmiah Akhir Ners 2025) Lampiran-lampiran.pdf Download (2MB)

Abstract

NURSING CARE FOR PHYSICAL MOBILITY DISORDERS IN NON-HEMORAGIC STROKE PATIENTS WITH ROOTED RUBBER BALL HANDLING THERAPY AT BALIMED HOSPITAL KARANGASEM Kadek Dina Wulandari Nursing Profession Study Program Poltekkes Kemenkes Denpasar Email: kadekdinawulandari2019@gmail.com ABSTRACT Non-hemorrhagic stroke is a condition where blood vessels in the brain are blocked by blood clots or emboli that disrupt blood flow, reducing or stopping the blood supply to the brain which causes impaired physical mobility of hemiparesis. The purpose of this study was to determine nursing care for impaired physical mobility in non-hemorrhagic stroke patients with serrated rubber ball grip therapy at BaliMed Karangasem Hospital. The method used was a case study with a descriptive observation approach carried out in March-April 2025. The subject of the study was Mr. A with a diagnosis of Non-hemorrhagic stroke. The results of the case study showed that Mr. A said it was difficult to move the left side of his body, the patient's muscle strength decreased, namely 3 on the left extremity and 5 on the right extremity, the range of motion decreased partially and movement was limited, the joints were stiff and the patient looked weak. The nursing diagnosis formulated was impaired physical mobility related to neuromuscular disorders. The innovative intervention used was serrated rubber ball grip exercises. Implementation was carried out 2 times a day for 3 consecutive days for 10-15 minutes. Evaluation showed that the patient's muscle strength increased, from 3 to 4 on the left upper extremity. The results of the study showed that serrated rubber ball grip exercises can overcome physical mobility disorders in non-hemorrhagic stroke patients, as evidenced by increased muscle strength after therapy. Keywords: Non-Hemorrhagic Stroke, impaired physical mobility, serrated rubber ball ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN TERAPI GENGGAM BOLA KARET BERGERIGI DI RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM Kadek Dina Wulandari Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Denpasar Email: kadekdinawulandari2019@gmail.com ABSTRAK Stroke non-hemoragik (SNH) adalah kondisi terjadinya penyumbatan pembuluh darah di otak yang disebabkan oleh pembekuan darah atau emboli yang mengganggu aliran darah, sehingga mengurangi atau menghentikan suplai darah ke otak yang menyebabkan gangguan mobilitas fisik hemiparesis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui asuhan keperawatan gangguan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik dengan terapi genggam bola karet bergerigi di Rumah Sakit BaliMed Karangasem. Metode yang digunakan studi kasus dengan pendekatan observasi deskriptif yang dilaksanakan pada bulan maret-april 2025. Subjek penelitian ialah Tn.A dengan diagnosa SNH. Hasil studi kasus didapatkan Tn.A mengatakan sulit menggerakan badan sebelah kiri, kekuatan otot pasien menurun, yaitu 3 pada ekstremitas kiri dan 5 pada ekstremitas kanan, rentang gerak menurun sebagian dan gerakan terbatas, sendi kaku dan pasien tampak lemah. Diagnosis keperawatan yang dirumuskan, yaitu gangguan moblitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular. Intervensi inovasi yang digunakan, yaitu latihan genggam bola karet bergerigi. Implentasi dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut selama10-15 menit. Evaluasi menunjukan kekuatan otot pasien meningkat, yaitu dari 3 menjadi 4 pada ekstermitas atas kiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa latihan genggam bola karet bergerigi dapat mengatasi gangguan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik, dibuktikkan dengan meningkatnya kekuatan otot setelah diberikan terapi. Kata Kunci : Stroke Non-Hemoragik, gangguan mobilitas fisik, bola karet bergerigi

Actions (login required)

View Item