PERBEDAAN ANGKA KUMAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L) PADA ALAT MAKAN PEDAGANG BAKSO DI DESA SIDAKARYA

Utari, Sukmagita (2024) PERBEDAAN ANGKA KUMAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L) PADA ALAT MAKAN PEDAGANG BAKSO DI DESA SIDAKARYA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Teknologi Laboratorium Medis 2024.

	Text (Skripsi 2024) Halaman Depan.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi 2024) BAB I Pendahuluan.pdf Download (144kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB II Tinjuan Pustaka.pdf Download (83kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB III Kerangka Konsep.pdf Download (38kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB IV Metode Penelitiaan.pdf Download (188kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf Download (288kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB VI Penutup.pdf Download (9kB)
	Text (Skripsi 2024) Daftar Pustaka.pdf Download (236kB)
	Text (Skripsi 2024) Lampiran-Lampiran.pdf Download (1MB)

Abstract

DIFFERENCE TOTAL COLONY BACTERIA BEFORE AFTER UTILIZATION OF SHALLOT’S PEEL (Allium Cepa L) EXTRACT ON CUTLERY MEATBALL SELLERS IN SIDAKARYA VILLAGE ABSTRACT Background : Shallots (Allium cepa L) holds potential as a natural antibacterial agent, being rich in natural compounds such as flavonoids, polyphenols, and sulfur compounds. Shallots peels has long been recognized in traditional medicine for various health conditions, including the antimicrobial properties. Objective: To identity the difference in total bacterial colony counts before and after applying shallot peel extract at concentrations of 10%, 20%, 30%, and 40%. Methods: The research was conducted in the village of Sidakarya in March, using samples of eating cutlery in the form of bowls. The study design was a One-Group Pretest-Posttest. Statistical testing was performed using the One-way ANOVA test. Results: The study showed a difference in bacterial counts before and after the application of shallot peel extract (Allium cepa L) on the eating utensils used by meatball vendors in the village of Sidakarya. The average bacterial count before treatment was 2,356 CFU/bowl, while the average bacterial count after treatment was 798 CFU/bowl. There was a significant reduction in bacterial counts (p<0.05) after the application of shallot peel extract (Allium cepa L) compared to before its application. Conclusion : There was a significant decrease in bacterial counts on the bowls with the application of 10%, 20%, 30%, and 40% concentrations of shallot peel extract (Allium cepa L), demonstrating the effectiveness of red onion skin extract as a natural antibacterial agent. Keywords: total colony, shallots peel extract, cutlery PERBEDAAN ANGKA KUMAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L) PADA ALAT MAKAN PEDAGANG BAKSO DI DESA SIDAKARYA ABSTRAK Latar Belakang : Kulit bawang merah (Allium cepa L) menyimpan potensi yang sebagai agen antibakteri alami, kaya akan senyawa-senyawa alami seperti flavonoid, polifenol, dan senyawa sulfur. Kulit bawang merah telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk sebagai antimikroba. Tujuan : Mengidentifikasi perbedaan angka kuman sebelum dan sesudah pemberian ekstrak kulit bawang merah dengan konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%. Metode : Penelitian dilakukan di Desa Sidakarya pada bulan Maret, dengan sampel alat makan berupa mangkuk. Desain penelitian One-Group Pretest-Posttest. Pengujian statistik dilakukan dengan Uji Oneway ANOVA. Hasil : Penelitian menunjukkan adanya perbedaan angka kuman sebelum dan sesudah pemberian ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L) pada alat makan pedagang bakso di Desa Sidakarya. Dengan rerata angka kuman sebelum perlakuan sebesar 2.356 CFU/mangkuk dan rerata angka kuman setelah perlakuan sebesar 798 CFU/mangkuk. Angka kuman setelah pemberian ekstrak kulit bawang merah mengalami penurunan yang signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan sebelum diberi ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L). Kesimpulan : Terjadi penurunan signifikan angka kuman pada mangkuk dengan pemberian ekstrak konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%, ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L) memiliki efektifitas sebagai agen antibakteri alami. Kata Kunci : angka kuman, ekstrak kulit bawang merah, alat makan

Actions (login required)

View Item