IDA BAGUS GEDE, BASKARA (2024) HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KINTAMANI VI KABUPATEN BANGLI TAHUN 2024. Diploma thesis, JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN.
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (311kB) |
|
|
Text
BAB_I_PENDAHULUAN.pdf Download (114kB) |
|
|
Text
BAB_II_TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (17kB) |
|
|
Text
BAB_III_KERANGKA KONSEP.pdf Download (14kB) |
|
|
Text
BAB_IV_METODE PENELITIAN.pdf Download (20kB) |
|
|
Text
BAB_V_HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN.pdf Download (146kB) |
|
|
Text
BAB_VI_SIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (104kB) |
|
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (106kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Stunting is a child's growth disorder due to chronic malnutrition, which is characterized by a height below standard. Nutritional problems are closely related to environmental factors. Poor sanitation can cause diarrhea in toddlers, disrupting vitamin absorption. The aim of this research is to determine the relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers. The research design used analytical observation using a case control approach. The population and sample in this study were all 97 children under five who were stunted according to the measurement results in November 2023 and the control sample was 97 children under five who were not stunted. The research results were obtained from the case group of respondents who had poor sanitation as many as 80 people (82.5%), and those who had good sanitation as many as 17 people (17.5%). In the control group, 9 people (9.3%) had poor sanitation, and 88 people (90.7%) had good sanitation. From the results of statistical tests using Chi Square, it can be seen in table 5.6 that the data shows p = 0.000 and the value α = 0.05. This shows that the p value <α which means Ha is accepted, and Ho is rejected. This means that there is a relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting at the Technical Implementation Unit Puskesmas Kintamani VI Stunting merupakan gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badannya berada di bawah standar. Permasalahan gizi sangat erat kaitanya dengan faktor lingkungan. Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan diare pada balita, mengganggu penyerapan vitamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita. Rancangan penelitian yang digunakan observasi analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita yang mengalami stunting sesuai dengan hasil pengukuran bulan Nopember 2023 sejumlah 97 orang dan sampel kontrol adalah balita yang tidak stunting sebanyak 97 orang. Hasil penelitian di dapat pada kelompok kasus responden yang memiliki sanitasi yang buruk sebanyak 80 orang (82,5%), dan yang memiliki sanitasi yang baik sebanyak 17 orang (17,5%). Pada kelompok kontrol responden yang memiliki sanitasi yang buruk sebanyak 9 orang (9,3%), dan yang memiliki sanitasi yang baik sebanyak 88 orang (90,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square dapat dilihat pada table 7 diperoleh data p= 0,000 dan nilai α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p<α yang artinya Ha diterima, dan Ho ditolak. Dengan demikian berarti ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Kintamani VI.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | Sanitasi Lingkungan, Stunting |
| Uncontrolled Keywords: | Keywords: Toddlers, Environmental Sanitation, Stunting Kata Kunci: Balita, |
| Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
| Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan > Prodi D4 |
| Depositing User: | RPL KESLING |
| Date Deposited: | 19 Aug 2024 02:44 |
| Last Modified: | 19 Aug 2024 02:44 |
| URI: | http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/13448 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

