PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH BERDASARKAN FREKUENSI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF DI BANJAR BLANGSINGA DESA SABA KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR

Septianingsih, Putu Meta (2024) PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH BERDASARKAN FREKUENSI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF DI BANJAR BLANGSINGA DESA SABA KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Analis Kesehatan 2024.

	Text (Skripsi 2024) Halaman Depan.pdf Download (815kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB I Pendahuluan.pdf Download (213kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (241kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB III Kerangka Konsep.pdf Download (213kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB IV Metode Penelitian.pdf Download (342kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf Download (318kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB VI Simpulan dan Saran.pdf Download (89kB)
	Text (Skripsi) Daftar Pustaka.pdf Download (324kB)
	Text (Skripsi 2024) Lampiran-lampiran.pdf Download (842kB)

Abstract

THE DIFFERENCES OF BLOOD HEMOGLOBIN LEVELS BASED ON THE SMOKING FREQUENCY AMONG ACTIVE SMOKERS IN BANJAR BLANGSINGA SABA VILLAGE BLAHBATUH DISTRICT GIANYAR REGENCY ABSTRACT Background. Cigarette smoke from active smokers will cause an increase in carbon monoxide levels in the body. These high levels of carbon monoxide can affect the binding of haemoglobin with oxygen, the binding intensity of haemoglobin with oxygen. This can cause abnormal haemoglobin levels in the blood. The purpose of this study was to determine the difference in blood haemoglobin levels based on smoking frequency in active smokers. Methods. This type of research is analytic observational with cross sectional design. The research was conducted in Banjar Blangsinga in March 2024. The population studied was active smokers, with a sample size of 45 respondents, with purposive sampling technique. Examination of haemoglobin levels using venous blood samples, cyanmethemoglobin method with Photometer Microlab 300 tool. Data analysis using One-Way Anova Test. The results. Of the 45 respondents, most active smokers were between 19-59 years old (adults), with a total of 41 people (91.1%). Each category of smokers, namely light, moderate, and heavy, had the same number of respondents, namely 15 people (33.33%). The majority, 27 respondents (60%), had smoked for >10 years, which was the highest number. A total of 37 respondents (82.2%) had normal haemoglobin levels and 8 respondents (17.8%) had high haemoglobin levels. The highest haemoglobin level of 19.5 g/dL was found in the heavy smoker category. One-Way Anova test analysis obtained a significant value of 0.000 <0.05. The conclusion. There are differences in blood haemoglobin levels based on smoking frequency in active smokers. Keywords: Active Smokers, Haemoglobin Levels PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH BERDASARKAN FREKUENSI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF DI BANJAR BLANGSINGA DESA SABA KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR ABSTRAK Latar Belakang. Asap rokok dari perokok aktif akan menyebabkan peningkatan kadar karbon monoksida dalam tubuh. Tingginya kadar karbon monoksida ini dapat mempengaruhi ikatan hemoglobin dengan oksigen, initas ikatan hemoglobin dengan oksigen. Hal ini dapat dapat menyebabkan kadar hemoglobin yang tidak normal di dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin darah berdasarkan frekuensi merokok pada perokok aktif. Metode. Jenis penelitian yaitu analytic observational dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Banjar Blangsinga pada bulan Maret 2024. Populasi yang diteliti adalah perokok aktif, dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden, dengan teknik pengambilan purposive sampling. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan sampel darah vena, metode cyanmethemoglobin dengan alat Photometer Microlab 300. Analisis data menggunakan Uji One-Way Anova. Hasil. Dari 45 responden, sebagian besar perokok aktif berusia antara 19-59 tahun (dewasa), dengan jumlah mencapai 41 orang (91,1%). Setiap kategori perokok, yaitu ringan, sedang, dan berat, memiliki jumlah responden yang sama, yakni 15 orang (33,33%). Mayoritas, sebanyak 27 responden (60%), telah merokok selama > 10 tahun, yang merupakan jumlah terbanyak. Sebanyak 37 responden (82,2%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 8 responden (17,8%) dengan kadar hemoglobin tinggi. Kadar hemoglobin tertinggi 19,5 g/dL ditemukan pada kategori perokok berat. Analisis uji One-Way Anova diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05. Simpulan. Terdapat perbedaan kadar hemoglobin darah berdasarkan frekuensi merokok pada perokok aktif. Kata Kunci: Perokok Aktif, Kadar Hemoglobin

Actions (login required)

View Item