PELATIHAN RESUSITASI JANTUNG PARU MENINGKATKAN PERILAKU PELAKU WISATA DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN DENGAN HENTI JANTUNG

Putra, I Putu Wira Pradnyana (2024) PELATIHAN RESUSITASI JANTUNG PARU MENINGKATKAN PERILAKU PELAKU WISATA DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN DENGAN HENTI JANTUNG. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2024.

	Text (Skripsi 2024) BAB I Pendahuluan.pdf Download (250kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Download (498kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB III Kerangka Konsep.pdf Download (217kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB IV Metode Penelitian.pdf Download (360kB)
	Text (Skripsi 2024) BAB V Hasil Penelitian & Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (444kB) | Request a copy
	Text (Skripsi 2024) BAB VI Simpulan & Saran.pdf Download (163kB)
	Text (Skripsi 2024) Daftar Pustaka.pdf Download (267kB)
	Text (Skripsi 2024) Lampiran-Lampiran.pdf Download (4MB)

Abstract

CARDIOPULMONARY RESUSCITATION TRAINING IMPROVES TOURISM OPERATOR BEHAVIOR IN FIRST AID FIRST AID IN PATIENTS WITH CARDIAC ARREST ABSTRACT Cardiac arrest can happen to anyone, anywhere, and anytime. Tourism operator need to be responsive in order to increase tourist safety and reduce the incidence of cardiac arrest. Maximizing the behavior of tourism operator in handling these situations can be done by conducting cardiopulmonary resuscitation training. The purpose of this study was to determine how much cardiopulmonary resuscitation training improves tourism operator behavior in first aid in patients with cardiac arrest in the working area of Tanah Lot tourist attraction. The research method used Pre-experiment with the type of One-Group Pre test-Post test Design. The sampling technique used Non-Probability with Purposive Sampling technique with sample size is 57. Data collection using questionnaire sheets and observation sheets. The results showed that before the training, the respondents' behavior was in the poor category of 44.47% and after the training it increased to 77.75% in the moderate category. Based on the results of the Wilcoxon non-parametric test, p-value at sig. (2-tailed) is 0.001 (p < 0.05) on behavior along with its three domains, in knowledge, there was an average increase of 22.29%, attitude increased by 17.79%, action by 59.3%, and behavior increased by 33.01%. The results test prove that there is an increase in helping behavior by tourism operator after being given cardiopulmonary resuscitation training in the working area of Tanah Lot tourist attraction. It is expected that tourism operator work together with relevant health workers to create a continuous training program so that in the future they will be able to carry out fast and appropriate treatment to help cardiac arrest emergency cases. Keywords: CPR, first aid, cardiac arrest PELATIHAN RESUSITASI JANTUNG PARU MENINGKATKAN PERILAKU PELAKU WISATA DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN DENGAN HENTI JANTUNG ABSTRAK Henti jantung dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Pelaku wisata perlu tanggap agar dapat meningkatkan keselamatan wisatawan dan menurunkan angka kejadian henti jantung. Memaksimalkan perilaku pelaku wisata dalam menangani keadaan tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan pelatihan resusitasi jantung paru. Tujuan penelitian ini mengetahui seberapa besar pelatihan resusitasi jantung paru meningkatkan perilaku pelaku wisata dalam pertolongan pertama pada pasien dengan henti jantung di wilayah kerja DTW Tanah Lot. Metode penelitian yang digunakan Pre-experiment dengan jenis One-Group Pre test-Post test Design. Teknik sampling menggunakan Non-Probability yaitu Purposive Sampling dengan jumlah 57 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pelatihan perilaku responden dalam kategori kurang 44,47% dan setelah pelatihan meningkat menjadi 77,75% dalam kategori cukup. Hasil uji statistik non parametrik Wilcoxon, didapatkan hasil nilai p-value pada sig. (2-tailed) sebesar 0,001 (p < 0,05) pada perilaku beserta ketiga domainnya, aspek pengetahuan terdapat peningkatan rata-rata sebesar 22,29%, aspek sikap meningkat 17,79%, tindakan meningkat 59,3%, dan perilaku meningkat 33,01%. Hasil uji statistik membuktikan bahwa ada peningkatan perilaku menolong oleh pelaku wisata setelah diberikan pelatihan resusitasi jantung paru di wilayah kerja DTW Tanah Lot. Diharapkan pelaku wisata bekerja sama dengan petugas kesehatan terkait untuk membuat suatu program pelatihan secara kontinu sehingga kedepannya mampu melakukan penanganan yang cepat dan tepat untuk menolong kasus kegawatdaruratan henti jantung. Kata kunci : RJP, pertolongan pertama, henti jantung

Actions (login required)

View Item