GAMBARAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK-ANAK DI PEMUKIMAN KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUWUNG KOTA DENPASAR

Andriani, kadek devi (2022) GAMBARAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK-ANAK DI PEMUKIMAN KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUWUNG KOTA DENPASAR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Teknologi Laboratorium Medis 2022.

[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
Halaman Depan.pdf

Download (618kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
BAB I Pendahuluan.pdf

Download (132kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
BAB III Kerangka Konsep.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
BAB IV Metode Penelitian.pdf

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
BAB V Hasil Dan Pembahasan.pdf

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
BAB VI Kesimpulan Dan Saran.pdf

Download (9kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
Daftar Pustaka.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Karya Tulis Ilmiah 2022)
Lampiran-lampiran.pdf

Download (703kB) | Preview

Abstract

DESCRIPTION OF WORM INFECTION IN CHILDREN IN SETTLEMENT AREA OF SUWUNG FINAL DISPONSAL (TPA) DENPASAR CITY ABSTRACT In the Final Disposal Area (TPA) there are children who live in polluted environmental conditions. Worms are a widespread health problem in the tropics and subtropics. Soil Transmitted Helminth is transmitted through eggs that are expelled along with infected human feces. Factors that can cause the risk of worms in elementary school children include food contaminated with worm eggs, feet that are directly in contact with soil containing worm vectors, due to lack of hand washing, often playing in dirty places, not wearing mats. feet, nail hygiene, environmental hygiene, water sources, and environmental sanitation. The purpose : of this study was to determine the presence of worm eggs in faecal samples in children in the Suwung TPA Settlement, Denpasar City. This type of research is descriptive research. The sampling technique used saturated sampling, with a total sample of 35 people. Data was collected by means of interviews, observations and examination of the worms description with the Native method :. The results : showed that of the 35 respondents, most with negative results (no worm eggs were found) as many as 25 people (71.4%) and positive results (found worm eggs) as many as 10 people (28.6%) and from 10 people with positive results (found worm eggs) conlucion : with Ascaris Lumbricoides eggs as many as 5 people (50%), Enterobius vermicularis eggs in 4 people (40%) and trichiuris trichiura eggs in 1 person (10%). Keywords: school children, worms, behavior GAMBARAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK-ANAK DI PEMUKIMAN KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUWUNG KOTA DENPASAR ABSTRAK Di Kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdapat anak-anak yang bermukim dengan kondisi lingkungan yang masih tercemar tersebut mengambarkan, Situasi kawasan TPA yang masih kotor tentu menyebabkan adanya gangguan kesehatan salah satunya kecacingan. Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas didaerah tropis dan subtropis. STH ditransmisikan melalui telur yang dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia yang terinfeksi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya resiko penyebab kecacingan pada anak sekolah dasar antara lain melalui makanan yang terkontaminasi oleh telur cacing, kaki yang langsung berhubungan dengan tanah yang mengandung vektor cacing, karena kurangnya mencuci tangan, sering bermain di tempat yang kotor, tidak memakai alas kaki, kebersihan kuku, kebersihan lingkungan, sumber air, dan sanitasi lingkungan. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui keberadaan telur cacing pada sampel fases pada anak anak di Pemukiman kawasan TPA Suwung Kota Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan pemeriksaan gambaran kecacingan dengan metode : Natif. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 35 responden, terbanyak dengan hasil negative (tidak ditemukan telur cacing) yaitu sebanyak 25 orang (71,4%) dan hasil positif (ditemukan telur cacing) sebanyak 10 orang (28,6%) dan dari 10 orang dengan hasil positif (ditemukan telur cacing). Kesimpulan :Telur Ascaris Lumbricoides yaitu sebanyak 5 orang (50%), jenis telur cacing Enterobius vermikularis sebanyak 4 orang (40%) dan jenis telur trichiuris trichiura sebanyak 1 orang (10%). Kata kunci: Anak sekolah, kecacingan, perilaku

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: GAMBARAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK-ANAK DI PEMUKIMAN KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUWUNG KOTA DENPASAR ABSTRAK Di Kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdapat anak-anak yang bermukim dengan kondisi lingkungan yang masih tercemar tersebut mengambarkan, Situasi kawasan TPA yang masih kotor tentu menyebabkan adanya gangguan kesehatan salah satunya kecacingan. Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas didaerah tropis dan subtropis. STH ditransmisikan melalui telur yang dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia yang terinfeksi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya resiko penyebab kecacingan pada anak sekolah dasar antara lain melalui makanan yang terkontaminasi oleh telur cacing, kaki yang langsung berhubungan dengan tanah yang mengandung vektor cacing, karena kurangnya mencuci tangan, sering bermain di tempat yang kotor, tidak memakai alas kaki, kebersihan kuku, kebersihan lingkungan, sumber air, dan sanitasi lingkungan. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui keberadaan telur cacing pada sampel fases pada anak anak di Pemukiman kawasan TPA Suwung Kota Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan pemeriksaan gambaran kecacingan dengan metode : Natif. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 35 responden, terbanyak dengan hasil negative (tidak ditemukan telur cacing) yaitu sebanyak 25 orang (71,4%) dan hasil positif (ditemukan telur cacing) sebanyak 10 orang (28,6%) dan dari 10 orang dengan hasil positif (ditemukan telur cacing). Kesimpulan :Telur Ascaris Lumbricoides yaitu sebanyak 5 orang (50%), jenis telur cacing Enterobius vermikularis sebanyak 4 orang (40%) dan jenis telur trichiuris trichiura sebanyak 1 orang (10%). Kata kunci: Anak sekolah, kecacingan, perilaku
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: Jurusan Analis Kesehatan > Prodi D3
Depositing User: Kadek Devi Andriani
Date Deposited: 31 Aug 2022 01:27
Last Modified: 31 Aug 2022 01:27
URI: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/10079

Actions (login required)

View Item View Item